Sunday, 10 March 2013

Praktikum Mikroskop


 
Bagian-Bagian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang menggunakan lensa untuk mendapatkan gambar yang diperbesar dan dengan demikian dapat memperoleh rincian yang sekecil-kecilnya dari obyek yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop merupakan alat yang penting dalam mempelajari biologi, oleh sebab itu siswa harus sudah mahir dalam menggunakan mikroskop. Bentuk, ukuran dan macam mikroskop itu berbeda, ada yang besar atau kecil, ada yang lengkap dengan alat-alat pengukur dan ada pula yang sederhana.

Macam-macam Mikroskop
1.    Mikroskop cahaya  menggunakan system lensa optis.
Mikroskop cahaya terdiri atas:
          a. Mikroskop Medan-Terang
Pada mikroskop medan-terang, medan mikroskop atau daerah yang diamati diterangi dengan benderang sehingga obyek-obyek yang sedang ditelaah tampak lebih gelap daripada latar belakangnya. Pada umumnya, mikroskop ini menghasilkan perbesaran maksimum sekitar 1000 diameter.
          b. Mikroskop Medan-Gelap
Mikroskop medan-gelap tidak jauh berbeda dengan mikroskop medan-terang. Perbedaanya pada mikroskop medan-terang dilengkap dengan kondensor medan gelap dan suatu obyektif ber-NA rendah. NA atau numeral aperture adalah daya pisah suatu mikroskop cahaya ditentukan oleh panjang gelombang cahaya dan sifat lensa obyektif dan lensa kondensor.
          c. Mikroskop Fluoresensi
Mikroskop Fluoresensi sering dipakai di laboratorium rumah sakit dan klinis. Mikroskop ini digunakan untuk memeriksa speseimen yang telah diwarnai dengan zat-zat pewarna. Fluorokrom sehingga memungkinkan identifikasi mikroorganisme dengan cepat. Bahan seperti itu dinamakan Fluoresen dan fenomena ini dinamakan Mikroskop Fluorescensi (pendar fluor).
          d. Mikroskop Kontras Fax
Mikroskop Kontras Fax adalah suatu tipe mikroskopi cahaya yang memungkinkan kontras yang lebih besar antara substansi dengan berbagai ketebalan atau berbagai indeks bias.
2.  Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron memberikan perbesaran yang lebih besar daripada perbesaran yang diberikan oleh mikroskop cahaya. Hal ini dimungkinkan oleh daya pisah yang lebih besar yang diperoleh karena berkas-berkas elektron yang digunakan untuk perbesaran mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek dibandingkan dengan cahaya (Volk dkk, 1988. Hal 70-75).
Bagian-bagian mikroskop :
1.   Alat-alat optik
a.    lensa okuler   : lensa yang dekat dengan mata, pembesaran 5x, 10x, 15x
b.    lensa objektif : lensa yang dekat dengan benda yang akan dilihat, pembesaran 5x, 10x, 40/45x,dan 100x
c.    cermin          : berfungsi untuk mengumpulkan dan memantulkan sinar dan terdiri atas ; cermin datar dan cermin cekung
d.    kondensor     : berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk dengan menaikkan atau menurunkannya
e.    diafragma      : berfungsi mengatur cahaya yang masuk dengan membesarkan dan mengecilkan lubangnya
2.   Bagian yang statis
a.    kaki mikroskop
b.    tiang (statip) : menghubungkan bawah meja sediaan dengan tabung (tubus) untuk mengangkat/memindahkan mikroskop
3.   Bagian mekanik
a.    Meja sediaan/preparat : tempat meletakkan objek yang akan dilihat
b.    Penjepit                   : untuk menjepit sediaan/preparat
c.    Sekrup penetap dasar : untuk mendorong meja sediaan ke kiri/ke kanan, ke muka dan ke belakang
d.    Makrometer               : pengatur jarak secara kasar antara preparat dengan lensa objektif (menggerakkan tubus secara kasar)
e.    Mikrometer                : pengatur jarak secara halus antara preparat dengan lensa objektif (menggerakkan tubus secara halus)
f.     Tubus (tabung)          : penghubung lensa okuler dengan lensa objektif, dilengkapi dengan penutup
g.    Revolver                    : tempat lensa objektif
h.    Sendi                        : untuk menggerakkan statif atau tubus dengan kemiringan tertentu (disarankan jangan menggerakkan bagian ini bila menggunakan preparat basah)
Petunjuk umum
1.    Perhatikan baik-baik gambar contoh mikroskop untuk mempelajari bagian-bagiannya.
2.    Pada waktu mengambil dari kotaknya, peganglah statif sedangkan telapak tangan yang satu lagi menadah ke bagian kaki mikroskop. Pada waktu membawa, harus lurus, pegangan ada di tengah-tengah bagian badan yang membawa dan tegak serta berhati-hati, jangan sampai ada bagian-bagian yang jatuh atau tertinggal (terutama bagian cermin yang mudah lepas)
3.    Periksalah mikroskop terlebih dahulu sebelum praktikum, apabila ada kekurangan/hal-hal yang kurang baik segera laporkan pada guru pembimbing praktikum.

Penggunaan Mikroskop
Cara menggunakan mikroskop

  1. Letakkan mikroskop di tempat aman dan mantap, ganti penutup tubus dengan lensa okuler 10x
  2. Sebelum preparat dipasang, aturlah dahulu cahaya yang masuk dengan mengatur kedudukan cermin (kondensor dan diagram dibuka semaksimal mungkin). Penyinaran yang baik diperoleh dari sinar yang tidak langsung. Penyinaran yang berasal dari matahari digunakan cermin datar, penyinaran dari lampu digunakan cermin cekung.
  3. Preparat yang hendak diperiksa diletakkan pada meja preparat, aturlah sehingga letak preparat tepat di bawah lensa objektif
  4. Dengan menggunakan makrometer, turunkan lensa objektif 10x, sehingga jarak antara lensa objektif dengan objek +/- ½ cm. Kemudian sambil dilihat dari lensa okuler, naikkan lagi lensa objektif perlahan-lahan sampai bayang-bayang dari preparat terlihat jelas.
  5. Untuk menggeser preparat gunakan sekrup penetap dasar.
  6. Untuk memperbesar bagian-bagian yang akan diamati, digunakan lensa objektif 45x (hati-hati melakukannya sebab dapat menyebabkan pecahnya preparat)
  7. Bila menggunakan objektif 100x, terlebih dahulu teteskan minyak emersi di atas kaca preparat. Setelah selesai lensa dibersihkan dengan xylol/kertas lensa.
  8. Setelah selesai praktikum, kembalikanlah lensa objektif lemah ke posisi vertikal dan lensa okuler diganti dengan penutup.
  9. Periksalah kembali bagian-bagian mikroskop lengkap/tidak, lalu masukkan ke dalam kotaknya masing-masing.

Monday, 4 March 2013

LKS Praktikum Sistem Alat Gerak - Kontraksi Otot Betis Katak


Tulang tak dapat bergerak tanpa otot, sedangkan otot mampu menghasilkan gerak karena ada sel otot. Jika ada rangsangan, sel otot dapat berkontraksi. Otot yang berkontraksi menjadi pendek dan pada bagian tengahnya menebal sehingga menyebabkan tulang tempat otot itu melekat dapat tertarik.
Oleh karena itu, otot berkemampuan untuk menggerakkan tulang. Dengan demikian, otot disebut alat gerak aktif. Pada kegiatan ini kita akan mempelajari kontraksi otot betis katak.

Alat dan bahan
  1. cawan petri                                                    6. jarum pentul
  2. larutan garam fisiologis NaCl 0,65 %                            7. statif dengan dua buah penjepit
  3. tempat baterai kecil (isi 2 baterai kecil)               8. otot betis katak
  4. kabel (25-30 cm 2 buah)                                  9. benang
  5. pipet                                                            10. pembakar spiritus dan korek api

Cara kerja
  1. Kuliti bagian kaki yang telah disediakan!
  2. Ambil bagian otot betis katak dengan memotong bagian ventrikelnya (jaringan tendon yang menempel pada tulang jangan dipotong, tetapi biarkan tetap menempel pada ventrikelnya)
  3. Rendamlah dahulu otot tersebut dalam larutan garam fisiologis selama 5 menit.
  4. Ikatlah dengan benang salah satu ujung otot kemudian ujung otot yang lainnya diikat dengan benang yang lain.
  5. Ikatkan ujung benang yang bebasnya pada masing-masing penjepit statif yang berbeda. (perhatikan cara pengikatan, jangan diikat terlalu tegang, tetapi otot terpasang agak longgar agar ada ruang untuk otot bisa berkontraksi)
  6. Selama masa pengikatan otot betis harus terus dilakukan penetesan oleh larutan garam fisiologis. Penggantungan otot betis jangan terlalu tegang, agar rangsangan teramati.
  7. Sambunglah arus listrik dengan menekan tombol dengan interval waktu :
    1. 1 menit selama 5 kali
    2. 30 detik selama 5 kali
    3. 5 detik selama 5 kali
    4. 1 detik selama 5 kali
  8. Nyalakan pembakar spiritus, kemudian bakar sebentar jarum tersebut kemudian tempelkan jarum pentul pada otot tersebut, lakukan dengan interval waktu yang sana seperti rangsangan oleh listrik tersebut! amati gerakan yang terjadi pada setiap interval waktu!
  9. Catatlah hasilnya pada tabel berikut ini !
no
rangsangan
Listrik
Panas
Interval
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

1
1 menit











2
30 detik











3
5 detik











4
1 detik











Isilah dengan (+) bila ada kontraksi dan (–) bila tidak ada kontraksi