Wednesday, 27 February 2013

LKS Praktikum Sistem Transportasi pada Tumbuhan - Transpirasi

Setiap mahluk hidup memerlukan makanan, demikian juga tumbuh-tumbuhan. Makanan tumbuhan terdiri dari CO2, air dan garam tanah yang terlarut dalam kadar kecil di dalam air tanah. Air dan garam-garam tanah biasa dihisap oleh bulu-bulu akar karena adanya dua tenaga yaitu imbibisi dan oemosa, sedangkan air dan garam tanah dapat diangkut ke tempat yang memerlukannya (bagian atas tumbuhan) karena tekanan akar, daya hisap daun akibat traspirasi dan kapilaritas
Dalam percobaan ini kalian akan mengukur besar penghisapan air yang dilakukan oleh daun dalam waktu tertentu persatuan luas akibat transpirasi

Alat dan Bahan
  1. fotometer atau porometer (lihat gambar)
  2. batang tumbuhan muda yang masih berdaun
  3. kertas grafik
  4. timbangan
  5. vaselin

Cara Kerja
  1. Lepaskan fotometer dari standard dan klemnya
  2. Masukkan alat ke dalam air, sehingga semua saluran di dalam alat terisi air
  3. Potonglah cabang berdaun dari batang di dalam air, kemudian masukkan pangkalnya pada pipa karet yang terdapat pada pipa Y
  4. Keluarkan alat dengan tumbuhannya dari dalam air, kemudian pasang lagi pada standard dan klemnya. Buanglah bagian pucuk dari batang, tinggalkan beberapa helai daun saja untuk mencegah kebocoran, tutuplah batas antara batang dengan karet dengan vaselin
  5. Tentukan/catat kedudukan air pada pipa, dari skala yang terdapat pada pipa air, catat waktunya!
  6. Tentukan kedudukan air pada setiap dua menit selama 20 menit!
  7. Jumlah air yang terdapat pada menit ke-20 merupakan jumlah seluruh air yang digunakan oleh tumbuhan
  8. Setelah pengamatan selama 20 menit, lepaskan semua perangkat percobaan, kemudian lepaskan semua daun yang dipakai untuk percobaan
  9. Buatlah model 2x2 cm untuk sebagai pembanding untuk menentukan luas seluruh permukaan daun
  10. Timbanglah daun pada langkah n0. 9
  11. Setelah itu hitunglah luas seluruh permukaan daun yang digunakan dalam percobaan dengan metode perbandingan
  12. Atau kita dapat menghitung luas seluruh permukaan daun dengan menggunakan kertas grafik!

Table pengamatan
No.
Menit ke-
Jarak (mm)
1
.
.
.
.
.
21
0’
.
.
.
.
.
20










Tuesday, 26 February 2013

LKS Praktikum Sistem Respirasi Pada Hewan dan Tumbuhan



Dalam proses pernafasan, dibutuhkan O2 dan dihasilkan CO2 serta energi. KOH mempunyai sifat mengikat CO2 dan tidak berakasi dengan O2. Dalam ruangan tertutup dengan persediaan KOH yang cukup dan tekanan udara yang tetap, maka pengurangan volume udara sama dengan jumlah O2 yang digunakan untuk pernafasan serangga.
Dalam percobaan ini, anda akan mengamati kecepatan pernafasan serangga dan kecambah.

Alat dan bahan
  1. Respirometer
  2. KOH padat
  3. Vaselin
  4. Air berwarna(eosin)
  5. Anjing tanah/ jangkrik (Gryllotolpa africana)
  6. Kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus)
  7. Kassa pembalut

Cara kerja
  1. Pilihlah jangkrik yang masih lincah dan mempunyai ukuran tubuh yang sesuai dengan volume tabung serangga pada respirometer kemudian timbang berat jangkrik tersebut!
  2. Lepaskan bagian tabung hewan dari respirometer, masukkan penyekat kasa ke dalamnya untuk menghindari agar hewan tidak bersentuhan langsung dengan KOH
  3. Masukkan hewan tersebut dalam tabung respirometer dan hubungkan pipa berskala hingga rapat!
  4. Untuk mencegah kebocoran, sambungan tadi diberi vaselin yang rata kemudian diputar-putar!
  5. Kedua bagian ini, tabung hewan dan pipa berskala, dipasang pada landasan. Pada ujung terbuka dari pipa berskala diberi tetesan air berwarna
  6. Amati volume O2 yang diserap selama 20 menit, pengamatan dilakukan setiap 2 menit sekali
  7. Perhitungan dilakukan untuk menentukan kecepatan respirasi serangga yang dinyatakan dalam satuan waktu/ml (waktu disesuaikan dengan kecepatan pernafasan hewan/tumbuhan yang dipakai dalam percobaan).
  8. Lakukan prosedur yang sama untuk menghitung kecepatan respirasi kecambah!


Tabel pengamatan


Jangkrik
Kecambah
No.
Menit
V udara (ml)
V udara(ml)
1
.
.
.
.
.
21
0’
.
.
.
.
.
20









Monday, 25 February 2013

LKS Praktikum Sistem Ekskresi



Tujuan : mengamati pH dan kandungan yang terdapat pada urine

Alat dan bahan :
  1. tabung reaksi                              7. Indikator universal
  2. rak tabung reaksi                         8. Larutan biuret
  3. penjepit tabung reaksi                  9. Larutan AgNO3 5%
  4. pembakar kertas spiritus               10. larutan fehling A dan B
  5. gelas ukur                                  11. urine
  6. pipet tetes

Cara kerja :
  1. isilah 5 tabung reaksi masing-masing dengan 1 ml urine yang sama
  2. untuk mengukur pH urine, masukkan indicator universal ke dalam urine, cocokkan warna yang terjadi dengan standar pH
  3. untuk mengenal adanya uriea pada urine
panaskan salah satu tabung reaksi yang berisi urine dengan lampu spiritus, ciumlah baunya, bagaimana baunya?
  1. untuk menguji kandungan klor pada urine
masukkan 5 tetes AgNO3 5 % ke dalam tabung reaksi yang berisi urine, amati yang terjadi! Mengapa demikian?
  1. untuk menguji adanya glukosa pada urine
teteskan 5 tetes larutan fehling A dan fehling B ke dalam tabung reaksi yang berisi urine. Panaskan dengan pembakar spiritus. Amati apa yang terjadi
  1. menguji adanya protein
tambahkan 5 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi yang berisi urine, biarkan selama 5 menit. Amati yang terjadi!
  1. catat hasil pengamatanmu ke dalam table pengamatan !
Tabel pengamatan
Tabung
Pengujian
Hasil
Kesimpulan
1
pH


2
Bau urine


3
AgNO3 5%


4
Fehling A dan B


5
Biuret



Pertanyaan
  1. Berdasarkan hasil percobaanmu, bagaimana kesimpulanmu tentang susunan urine? Bandingkan hasil kegiatanmu dengan kelompok lain!
  2. Adanya glukosa pada urine membuktikan adanya gangguan pada ginjal, jelaskan selengkapnya tentang peristiwa di atas!
  3. mengapa pada waktu cuaca dingin, biasanya urine yang dikeluarkan lebih banyak dibandingkan dengan waktu cuaca panas?
  4. selain factor suhu, factor apa lagi yang berpengaruh terhadap jumlah urine yang dikeluarkan seseorang?



Sunday, 24 February 2013

Tata Tertib Kerja Di Laboratorium



1.      Setiap siswa diharuskan hadir pada waktu yang ditentukan. Bagi siswa yang terlambat, tidak boleh mengikuti praktikum dan tidak diberikan susulan

2.      Setiap siswa diharuskan memakai pakaian seragam dan sepatu sesuai tata tertib sekolah dan juga diwajibkan memakai jas praktikum pada waktu praktikum. Jas praktikum harus diberi nama karena absensi akan dilihat dari nama yang tertera pada jas praktikum

3.      Setiap kelompok diwajibkan membawa sendiri tissue untuk mengeringkan alat-alat, membersihkan meja dll

4.      Meja tempat bekerja harus selalu bersih dan rapi. Jika mengotori meja atau lantai dengan bahan-bahan kimia, maka harus segera dibersihkan

5.      Bacalah etiket pada botol sebelum mengambil isinya. Penggunaan zat yang salah ada kalanya berbahaya. Siswa hanya diperbolehkan mengambil zat-zat kimia yang ada di deretan mejanya sendiri. Sesudah dipakai botol tersebut harus segera diletakkan kembali pada tempat semula

6.      Gunakanlah jumlah zat menurut petunjuk, jangan dunakan lebih banyak atau kurang. Zat yang berlebihan jangan dikembalikan ke botol asalnya

7.      Sekali-kali jangan mencicipi zat di laboratorium. Jangan pegang zat itu dengan tangan, kecuali disetujui oleh guru pembimbing praktikum

8.      Mendidihkan dan menguapkan larutan asam kuat, ammonia dan zat-zat lain yang mengeluarkan uap yang mengganggu harus dikerjakan dalam ruangan asam. Hal ini berlaku juga jika bekerja dengan H2S, HCl atau gas lain yang berbahaya

9.      Jika tangan atau pakaian terkena asam atau zat-zat kimia lain, harus segera dicuci dengan banyak air

10.   Jika bekerja dengan zat-zat yang mudah menguap dan mudah terbakar, maka nyala api yang berdekatan harus cepat dipadamkan. Jika ada kebakaran, padamkanlah permulaan kebakaran itu dengan pasir yang ada dalam ember-ember yang telah disediakan atau pakai pemadam api

11.   Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi kepada guru

12.   Kertas saring, kertas lakmus yang telah dipakai atau benda-benda padat (endapan) yang lainnya jangan dibuang di atas lantai atau dalam saluran air, tetapi masukkan dalam tempat-tempat yang telah disediakan

13.   Selama bekerja di laboratotium, siswa tidak diperkenankan berbicara antara satu dengan yang lainnya, bersiul atau perbuatan lain yang dapat mengganggu ketenangan bekerja, bagi yang ingin bertanya boleh menanyakan kepada guru yang bersangkutan (pembimbing praktikum)

PARA SISWA YANG TIDAK MEMATUHI TATA TERTIB DI ATAS, MAKA GURU PRAKTIKUM BERHAK MENGELUARKANNYA DARI RUANGAN LABORATORIUM